PESAN ONLINE
Apa itu e-Payment?
E-payment
adalah sistem pembayaran yang menggunakan fasilitas internet sebagai sarana
perantara. Saat ini banyak start up yang memfasilitasi pihak penjual dan
pembeli dengan memberikan jaminan keamanan transaksi e-commerce. Untuk menjamin
keamanan transaksi tersebut, start up yang menjadi perantara akan bekerja sama
dengan sejumlah lembaga perbankan untuk mulai memfasilitasi e-payment secara
aman, cepat dan praktis.
Dengan
menggunakan fasilitas e-payment, pihak penjual dan pihak pembeli akan
mendapatkan beragam manfaat, antara lain:
Sistem
transaksi yang mudah dan dapat dilakukan secara universal selama masih berada
dalam 1 wilayah negara
Keamanan
transaksi lebih terjaga dibandingkan dengan melakukan transaksi secara cash
atau secara transfer rekening pribadi
Penggunaan
waktu dan tenaga menjadi lebih simpel dan efisien
Siapa
saja pihak-pihak yang terlibat dalam fasilitas e-payment? Ada beberapa pihak
yang terlibat dalam penggunaan dan penyediaan fasilitas e-payment, yakni:
pihak
pembeli yang melakukan pembayaran dengan metode e-payment
pihak
penjual yang menerima e-payment
Issuer ,
berupa lembaga bank atau lembaga non bank
Pihak
pengontrol regulasi (regulator), biasa pihak yang mengawasi dan mengatur proses
e-payment adalah pemerintah.
Apa itu e-Banking?
Perbankan
Elekronik (bahasa Inggris: E-banking) E-banking yang juga
dikenal dengan istilah internet banking ini adalah melakukan transaksi,
pembayaran, dan transaksi lainnya melalui internet dengan website milik bank
yang dilengkapi sistem keamanan. Dari waktu ke waktu, makin banyak bank yang
menyediakan layanan atau jasa internet banking yang diatur melalui Peraturan
Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 Tahun 2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum. Penyelenggaraan internet
banking merupakan penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang terus
berkembang dan dimanfaatkan untuk menjawab keinginan nasabah perbankan yang
menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat (24
jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat diakses dari mana saja baik itu dari HP,
Komputer, laptop/ note book, PDA, dan sebagainya.
Aplikasi
teknologi informasi dalam internet banking akan meningkatkan efisiensi,
efektifitas, dan produktifitas sekaligus meningkatkan pendapatan melalui sistem
penjualan yang jauh lebih efektif daripada bank konvensional. Tanpa adanya
aplikasi teknologi informasi dalam internet banking, maka internet banking
tidak akan jalan dan dimanfaatkan oleh industri perbankan. Secara umum, dalam
penyediaan layanan internet banking, bank memberikan informasi mengenai produk
dan jasanya via portal di internet, memberikan akses kepada para nasabah untuk
bertransaksi dan meng-update data pribadinya. Adapun persyaratan bisnis dari
internet banking antara lain: a). aplikasi mudah digunakan; b). layanan dapat dijangkau
dari mana saja; c). murah; d). dapat dipercaya; dan e). dapat diandalkan
(reliable).
Di
Indonesia, internet banking telah diperkenalkan pada konsumen perbankan sejak
beberapa tahun lalu. Beberapa bank besar baik BUMN atau swasta Indonesia yang
menyediakan layanan tersebut antara lain BCA, Bank
Mandiri, BNI, BII, Lippo Bank, Permata Bank dan sebagainya. Internet banking
telah memberikan keuntungan kepada pihak bank antara lain:
Business
expansion
Customer
loyality
Revenue
and cost improvement
Competitive
advantage
New
business model
Business
expansion. Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor cabang untuk
beroperasi di tempat tertentu. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya
meletakkan mesin ATM sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian ada
phone banking yang mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah dapat
menggunakan telepon untuk melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang ada
internet banking yang lebih mempermudah lagi karena menghilangkan batas ruang
dan waktu.
Customer
loyality. Khususnya nasabah yang sering bergerak (mobile), akan merasa
lebih nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus membuka account
di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat. Dia dapat menggunakan satu bank
saja.
Revenue
and cost improvement. Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui
Internet Banking dapat lebih murah daripada membuka kantor cabang atau membuat
mesin ATM.
Competitive
advantage. Bank yang memiliki internet banking akan memiliki keuntungan
dibandingkan dengan bank yang tidak memiliki internet banking. Dalam waktu
dekat, orang tidak ingin membuka account di bank yang tidak memiliki fasilitas
Internet Banking.
New
business model. Internet Banking memungkinan adanya bisnis model yang
baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan cepat.
Jenis-jenis
produk E-Banking yang sudah diterapkan di Bank yang ada di indonesia
1. Internet Banking
ini
termasuk layanan teranyar e-Banking yang memungkinkan nasabah melakukan
transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi
yang dapat dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk
bank, informasi saldo rekening, transaksi pemindahbukuan antar rekening,
pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher
dan tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah
kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara lengkap
tertampang di layar komputer/PC atau PDA.
2. SMS banking
layanan
ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone Banking, yang memungkinkan
nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi yang
dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening, pemindahbukuan antar rekening,
pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), dan pembelian voucher.
3. Phone Banking
ini
adalah layanan yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan bank
via telepon. Pada awalnya lazim diakses melalui telepon rumah, namun seiring
dengan makin populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses
khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada.
4. ATM (automated teller machine)
Automated
Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-Banking paling
populer yang kita kenal. Setiap kita pasti mempunyai kartu ATM dan menggunakan
fasilitas ATM. Fitur tradisional ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo
dan melakukan penarikan tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah
yang memungkinkan untuk melakukan pemindahbukuan antar rekening, pembayaran
(a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket),
dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching jaringan ATM).
Tips Aman
E-Banking
Jangan
memberitahukan kode akses/nomor pribadi SMS Banking Anda kepada orang lain.
setiap
melakukan transaksi melalui SMS Banking, tunggulah beberapa saat hingga Anda
menerima respon balik atas transaksi tersebut.
dan yang
tidak kalah penting, jangan pernah memberi tahu pin anda ke orang lain
MASALAH INTERNET BANKING DI INDONESIA
Masih
ingat pembobolan internet banking milik bank BCA pada tahun 2001? Kasus
tersebut dilakukan oleh seorang mantan mahasiswa ITB Bandung dan juga merupakan
salah satu karyawan media online (satunet.com) yang bernama Steven Haryanto.
Anehnya Steven ini bukan Insinyur Elektro ataupun Informatika, melainkan
Insinyur Kimia. Ide ini timbul ketika Steven pernah salah mengetikkan alamat
website. Dia telah membuat beberapa situs yang sama persis dengan situs
internet banking BCA yang beralamat di www.klikbca.com, seperti:
wwwklikbca.com
kilkbca.com
clikbca.com
klickbca.com
klikbac.com
Jika
masuk ke empat situs itu, Anda akan mendapatkan situs internet yang sama persis
dengan situs klikbca.com. Hanya saja saat melakukan login, Anda tidak akan
masuk ke fasilitas internet banking bca dan akan tertera pesan "The page
cannot be displayed". Fatalnya, dengan melakukan login di situs-situs itu,
user name dan PIN internet Anda akan terkirim pada sang pemilik situs.
Karena
perbuatannya itu Steven meminta maaf kepada pihak Bank Central Asia (BCA), dan
permintaan maaf itu dikirimkan via email kepada BCA, Rabu (6/6/2001) dan
ditembuskan pada redaksi detikcom dan Satunet.com.
Dalam
pernyataannya, Steven menyatakan menyesal dan mengakui telah menimbulkan
kerugian kepada pihak BCA dan pihak pelanggan yang kebetulan masuk ke situs
palsu tersebut. Namun Steven menyatakan menjamin bahwa dia tidak pernah dan
tidak akan menyalahgunakan data tersebut , dan juga menyerahkan kembali
data user yang didapatkannya kepada BCA.
Pada
contoh kasus diatas dijelaskan bahwa seseorang dapat dengan mudah membobol
keamanan pin para nasabah dari suatu bank konvensinal. hal ini sangat merugikan
baik dari pihak bank maupun pihak nasabah. bisa dibayangkan berapa kerugian
yang harus ditanggung pihak bank dan nasabah apabila si pelaku berniat untuk
membobol rekening yang telah ia ketahui kode sandinya. seharusnya pihak bank
dapat menerapkan sistem keamanan yang super ketat untuk fasilitas Internet
Bankingnya karena ini menyangkut data pribadi suatu nasabah yang sangat
penting. jangan sampai ada suatu oknum yang sengaja membuat website duplikat
dari website internet banking suatu bank karena telah terbukti, hal ini
merupakan modus kejahatan yang telah dilakukan untuk membobol data bahkan
rekening nasabah bank. website bank juga harus memiliki ciri-ciri khusus yang
tidak bsa ditiru sehingga nasabah dengan mudah dapat menerka mana website asli
atau palsu. selain itu para nasabah juga harus teliti dan ekstra hati-hati
dalam melakukan transaksi Internet Banking, perhatikan tempat yang anda pilih,
jangan sampai ada yang melihat ketika anda sedang mengetik password, dan
dimanapun tempatnya, baik di warnet, komputer rumah, atau di gadget, selalu
log-out akun internet banking anda untuk mencegah pembajakan data akun anda
karena siapapun orangnya baik teman dekat bahkan keluarga, bukan tidak mungkin
akan membobol rekening yang anda miliki.
Rekening Bobol Ratusan Juta, Nasabah Gugat
Bank Permata Rp 32,2 Miliar
Tjho Winarto menggugat Bank
Permata untuk membayar ganti rugi sebesar Rp 32,2 miliar. Gugatan itu
dilayangkan karena rekeningnya di Bank Permata dibobol sehingga menyebabkan
Tjho mengalami kerugian Rp 245 juta.
Menurut pengacara Tjho, Sugeng Purwanto, gugatan dilakukan untuk memberikan efek jera kepada Bank Permata. Tujuannya ialah agar Bank Permata bisa lebih mengedepankan perlindungan terhadap nasabah.
"Kami berharap kasus ini tidak terulang pada nasabah lain dan perbankan nasional semakin meningkatkan aspek perlindungan nasabah," kata dia, di Jakarta, Minggu (22/2/2015).
Sugeng mengatakan, dalam kasus pembobolan rekening ini, Tjho tak hanya mengalami kerugian materi, tetapi juga nonmateri. Hitungan kerugian itu menjadi dasar terhadap besaran ganti rugi dalam gugatan yang telah dilayangkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan itu.
"Akibat kasus ini, klien kami telah mengalami kerugian berupa kehilangan sumber daya, waktu, dan tenaga. Pekerjaan utamanya juga terganggu," ujar Sugeng.
Menurut Sugeng, pasca-pembobolan rekening milik Tjho yang terjadi pada 28 Agustus 2014, sama sekali tak ada upaya berarti dari Bank Permata untuk membantu nasabahnya itu.
Sugeng mengatakan, Tjho-lah yang berinisiatif sendiri untuk menelusuri kasusnya hingga menghubungi berbagai pihak, seperti Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan kepolisian.
"Sementara itu, pihak Bank Permata baru menyatakan bahwa kasus ini kasus kriminal setelah empat bulan lebih. Padahal, Bank Indonesia dalam kurun waktu dua pekan sudah menyatakan bahwa pembobolan rekening Tjho adalah kasus kriminal," papar Sugeng.
Dalam kesempatan yang sama, Tjho mengatakan bahwa sejalan dengan gugatan perdata yang telah dilayangkannya, ia telah melaporkan Bank Permata ke Polda Metro Jaya dalam kasus pidana. Laporan dilakukan pada 19 Januari 2015.
Tjho mengatakan, pelaporan yang ia alami dilatarbelakangi tak ada iktikad baik dari Bank Permata untuk menyelesaikan kasus tersebut. Bahkan, kata dia, relationship manager di Bank Permata Cabang Panglima Polim, Jakarta Selatan, terkesan ingin menyalahkan Telkomsel di dalam kasus tersebut.
"Bank terus menutup-nutupi. Terus juga seperti ingin menyalahkan Telkomsel. Sampai akhirnya saya melaporkan mereka ke Polda Metro Jaya karena mereka hanya mau mengganti kerugian yang saya alami sebesar 50 persen saja," kata Tjho.
Seperti diberitakan, Tjho adalah nasabah Bank Permata yang mengalami pembobolan rekening hingga Rp 245 juta. Pembobolan terjadi saat ia tengah dalam penerbangan 10 jam dari Jakarta ke Sorong, 28 Agustus 2014.
Saat itu, ada seseorang yang membobol uang tabungan Tjho melalui fasilitas internet banking. Menurut Tjho, berdasarkan laporan yang ia terima dari pihak Telkomsel, ada seseorang yang meminta pembuatan SIM card nomor ponsel miliknya di Grapari Telkomsel yang ada di Gambir, Jakarta Pusat, pada tanggal 28 Agustus, sekitar pukul 22.00.
Orang tersebut, kata Tjho, melampirkan fotokopi KTP miliknya yang disertai dengan surat kuasa palsu yang mengatasnamakan dirinya. Setelah orang tersebut mendapatkan SIM card dari nomor ponselnya, terjadi proses pentransferan uang dari tabungan Tjho ke tiga rekening, masing-masing ke Bank Danamon, Bank Tabungan Negara, dan Bank Rakyat Indonesia. Transaksi dilakukan pada pukul 01.33, 01.37, 01.43, 01.47, 06,39, dan 11.15.
Berdasarkan informasi dari customer service Bank Permata, ada seseorang yang menghubungi Permata Tel untuk melakukan reset password internet banking. Reset password berhasil dilakukan sekitar pukul 01.17, sesaat sebelum dilakukan pentransferan uang dari rekening Tjho.
Update:
Terkait gugatan tersebut, pihak Bank Permata telah memberikan klarifikasi. Executive Vice President, Head Corporate Affairs PermataBank Leila Djafaar menyatakan, dari investigasi internal pihaknya, transaksi tersebut dinyatakan yang wajar karena telah berhasil dijalankan melalui proses verifikasi dan otentikasi bertransaksi di layanan PermataNet. Selengkapnya baca: Digugat Nasabah Rp 32,2 Miliar, Ini Penjelasan Bank Permata
E-wallet adalah salah satu solusi tercepat pembayaran yang paling aman dan hemat biaya di pasar.
Anda e-wallet juga merupakan langkah pertama ke rekening dan mudah dapat ditingkatkan ke rekening penuh atas permintaan Anda dan proses verifikasi, yang memungkinkan Anda akses ke semua manfaat dan batasan account nyata.
Paymen Point atau eWallet memungkinkan para pengguna untuk melakukan transaksi jual-beli elektronik secara cepat dan aman.
E-wallet berfungsi hampir sama dengan dompet fisik. E-wallet pertama kalinya diakui sebagai sebuah metode untuk menyimpan uang dalam bentuk elektronik, namun kemudian menjadi populer karena cocok untuk menyediakan cara yang nyaman bagi pengguna internet untuk menyimpan dan menggunakan informasi berbelanja secara online.
Sementara itu, Boom dan Bitner menambahkan, untuk perusahaan yang bergerak dalam bisnis jasa, selain menggunakan konsep marketing mix 4P yang disebutkan di atas, juga perlu ditambahkan 3P, yaitu:
Strategi pemasaran modern STP (Segmenting, Targeting, Positioning) yaitu
2.Dynamic Atribut Segmentation
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource perusahaan (Kotler, 2003). Perusahaan harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-lain. Perusahan juga perlu mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber daya perusahaan.
Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran.
1. Single Segment Concentration.
Cara Menentukan Positioning
Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:
1. Be creative
Menurut pengacara Tjho, Sugeng Purwanto, gugatan dilakukan untuk memberikan efek jera kepada Bank Permata. Tujuannya ialah agar Bank Permata bisa lebih mengedepankan perlindungan terhadap nasabah.
"Kami berharap kasus ini tidak terulang pada nasabah lain dan perbankan nasional semakin meningkatkan aspek perlindungan nasabah," kata dia, di Jakarta, Minggu (22/2/2015).
Sugeng mengatakan, dalam kasus pembobolan rekening ini, Tjho tak hanya mengalami kerugian materi, tetapi juga nonmateri. Hitungan kerugian itu menjadi dasar terhadap besaran ganti rugi dalam gugatan yang telah dilayangkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan itu.
"Akibat kasus ini, klien kami telah mengalami kerugian berupa kehilangan sumber daya, waktu, dan tenaga. Pekerjaan utamanya juga terganggu," ujar Sugeng.
Menurut Sugeng, pasca-pembobolan rekening milik Tjho yang terjadi pada 28 Agustus 2014, sama sekali tak ada upaya berarti dari Bank Permata untuk membantu nasabahnya itu.
Sugeng mengatakan, Tjho-lah yang berinisiatif sendiri untuk menelusuri kasusnya hingga menghubungi berbagai pihak, seperti Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan kepolisian.
"Sementara itu, pihak Bank Permata baru menyatakan bahwa kasus ini kasus kriminal setelah empat bulan lebih. Padahal, Bank Indonesia dalam kurun waktu dua pekan sudah menyatakan bahwa pembobolan rekening Tjho adalah kasus kriminal," papar Sugeng.
Dalam kesempatan yang sama, Tjho mengatakan bahwa sejalan dengan gugatan perdata yang telah dilayangkannya, ia telah melaporkan Bank Permata ke Polda Metro Jaya dalam kasus pidana. Laporan dilakukan pada 19 Januari 2015.
Tjho mengatakan, pelaporan yang ia alami dilatarbelakangi tak ada iktikad baik dari Bank Permata untuk menyelesaikan kasus tersebut. Bahkan, kata dia, relationship manager di Bank Permata Cabang Panglima Polim, Jakarta Selatan, terkesan ingin menyalahkan Telkomsel di dalam kasus tersebut.
"Bank terus menutup-nutupi. Terus juga seperti ingin menyalahkan Telkomsel. Sampai akhirnya saya melaporkan mereka ke Polda Metro Jaya karena mereka hanya mau mengganti kerugian yang saya alami sebesar 50 persen saja," kata Tjho.
Seperti diberitakan, Tjho adalah nasabah Bank Permata yang mengalami pembobolan rekening hingga Rp 245 juta. Pembobolan terjadi saat ia tengah dalam penerbangan 10 jam dari Jakarta ke Sorong, 28 Agustus 2014.
Saat itu, ada seseorang yang membobol uang tabungan Tjho melalui fasilitas internet banking. Menurut Tjho, berdasarkan laporan yang ia terima dari pihak Telkomsel, ada seseorang yang meminta pembuatan SIM card nomor ponsel miliknya di Grapari Telkomsel yang ada di Gambir, Jakarta Pusat, pada tanggal 28 Agustus, sekitar pukul 22.00.
Orang tersebut, kata Tjho, melampirkan fotokopi KTP miliknya yang disertai dengan surat kuasa palsu yang mengatasnamakan dirinya. Setelah orang tersebut mendapatkan SIM card dari nomor ponselnya, terjadi proses pentransferan uang dari tabungan Tjho ke tiga rekening, masing-masing ke Bank Danamon, Bank Tabungan Negara, dan Bank Rakyat Indonesia. Transaksi dilakukan pada pukul 01.33, 01.37, 01.43, 01.47, 06,39, dan 11.15.
Berdasarkan informasi dari customer service Bank Permata, ada seseorang yang menghubungi Permata Tel untuk melakukan reset password internet banking. Reset password berhasil dilakukan sekitar pukul 01.17, sesaat sebelum dilakukan pentransferan uang dari rekening Tjho.
Update:
Terkait gugatan tersebut, pihak Bank Permata telah memberikan klarifikasi. Executive Vice President, Head Corporate Affairs PermataBank Leila Djafaar menyatakan, dari investigasi internal pihaknya, transaksi tersebut dinyatakan yang wajar karena telah berhasil dijalankan melalui proses verifikasi dan otentikasi bertransaksi di layanan PermataNet. Selengkapnya baca: Digugat Nasabah Rp 32,2 Miliar, Ini Penjelasan Bank Permata
E - MONEY
Pengertian
e-Money yaitu alat pembayaran yang menggunakan media
elektronik, yaitu jaringan komputer dan juga internet. Nilai uang dari nasabah
tersimpan dalam media elektronik tertentu. E-Money sering pula disebut dengan
Electronic Cash, Digital Money, Digital Cash, Electronic Currency ataupun
Digital Currency. E-Money sangat aman untuk digunakan. Bahkan ilmu kriptografi
menyatakan bahwa uang elektronik tersebut sangat sulit untuk diretas atau
dibajak. Jadi Anda tidak perlu khawatir untuk menggunakannya.
E-Money dibedakan menjadi
dua buah. Berikut pengertian e-money berdasarkan jenisnya:
1. Prepaid Software
Prepaid software sering
pula disebut dengan digital cash, merupakan e-money yang nilainya tersimpan
dalam hard disk di dalam sebuah PC. Untuk pemindahan dananya melalui jaringan
internet.
2. Prepaid Card
Prepaid card sering pula
disebut sebagai elektronic purches, merupakan e-money yang nilainya disimpan
dalam sebuah chip yang ditanamkan pada sebuah kartu. Contoh dari prepaid card
yaitu FLAZZ BCA, Mandiri e-Money, Brizzi, dan BNI Prepaid.
Flazz BCA merupakan contoh
pertama kartu prepaid dari penggunaan e-money. Bank BCA adalah bank yang paling
awal memanfaatkan kecanggihan teknologi e-money dengan menerbitkan prepaid card
berteknologi canggih. Anda bisa menggunakan kartu ini di berbagai merchant yang
bekerjasama dengan pihak Bank BCA. Sedangkan Mandiri e-Money merupakan prepaid
card yang diterbitkan Bank Mandiri, Brizzi diterbitkan oleh bank BRI, dan BNI
Prepaid diterbitkan oleh Bank BNI. Selain beberapa bank di atas, ada juga
lembaga non perbankan yang ikut menerbitkan prepaid card, misalnya saja Telkomsel.
Penggunaan e-money ini
tidak memerlukan adanya proses otorisasi seperti halnya pemakaian pin atau
tanda tangan, karena e-money tidak berkaitan langsung dengan rekening nasabah
yang ada di bank. Penggunaan dari e-money tidak membebankan pembayarannya pada
rekening bank, seperti halnya kartu kredit atau kartu debit. Sebagaimana
prepaid yang lain, Anda juga bisa melakukan top up untuk kartu Anda
tersebut.
Dengan memanfaatkan
e-Money, Anda bisa melakukan banyak transaksi secara mudah dan praktis. Berikut
beberapa manfaat dari penggunaan e-money:
Memberikan kemudahan,
kecepatan, dan kepraktisan dalam melakukan berbagai transaksi pembayaran.
Sehingga Anda tidak perlu repot-repot menyiapkan uang tunai untuk membayar.
Anda tidak perlu menerima
uang kembalian yang berwujud barang seperti halnya permen, karena dengan
e-money pihak merchant hanya perlu melakukan kliring langsung melalui jaringan
komputer.
Sangat aplikatif, karena
bisa digunakan untuk berbagai transaksi massal bernilai kecil dengan frekuensi
tinggi, misalnya: biaya tol, bayar tiket transportasi, parkir, fast food, dan
lain sebagainya.
E - WALLET
E-wallet atau Dompet
Elekronik adalah sebuah alternatif untuk semua metode pembayaran tradisional.
Anda dapat mendaftar hanya dengan mengisi aplikasi online singkat, dengan
persyaratan minimal, untuk identifikasi dan tidak ada pemeriksaan kredit.
Account Anda akan aktif
secepat ini telah disampaikan.
E-wallet memungkinkan setiap pelanggan yang terdaftar untuk melakukan pembayaran online dengan nyaman dan aman tanpa mengungkapkan data keuangan pribadi, serta mengirim dan menerima transfer uang dengan hanya menggunakan alamat email Anda / log dalam rincian atau melalui telepon mendaftarkan ponsel Anda
E-wallet memungkinkan setiap pelanggan yang terdaftar untuk melakukan pembayaran online dengan nyaman dan aman tanpa mengungkapkan data keuangan pribadi, serta mengirim dan menerima transfer uang dengan hanya menggunakan alamat email Anda / log dalam rincian atau melalui telepon mendaftarkan ponsel Anda
E-wallet adalah salah satu solusi tercepat pembayaran yang paling aman dan hemat biaya di pasar.
Anda e-wallet juga merupakan langkah pertama ke rekening dan mudah dapat ditingkatkan ke rekening penuh atas permintaan Anda dan proses verifikasi, yang memungkinkan Anda akses ke semua manfaat dan batasan account nyata.
Paymen Point atau eWallet memungkinkan para pengguna untuk melakukan transaksi jual-beli elektronik secara cepat dan aman.
E-wallet berfungsi hampir sama dengan dompet fisik. E-wallet pertama kalinya diakui sebagai sebuah metode untuk menyimpan uang dalam bentuk elektronik, namun kemudian menjadi populer karena cocok untuk menyediakan cara yang nyaman bagi pengguna internet untuk menyimpan dan menggunakan informasi berbelanja secara online.
E - CASH
Q
|
:
|
Apa yang dimaksud dengan mandiri
e-cash?
|
A
|
:
|
mandiri e-cash adalah uang elektronik
berbasis server yang memanfaatkan teknologi USSD dan aplikasi di telepon
seluler yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan transaksi perbankan
seperti Top up e-Money, penyetoran dan penarikan tunai, pengecekan saldo,
transfer antar rekening mandiri e-cash dan fitur transaksi lainnya yang akan
dikembangkan tanpa harus melakukan pembukaan rekening ke cabang Bank Mandiri.
|
|
|
|
Q
|
:
|
Apa saja fitur mandiri e-cash?
|
A
|
:
|
Fitur mandiri e-cash yang dapat
dinikmati oleh pemegang , sbb:
Informasi saldo dan histori transaksi
Isi ulang saldo dari e-Channel Bank
Mandiri, transfer ATM Bersama, dan tunai melalui retail store
Transfer ke nomor telepon seluler
lainnya dan ke rekening giro/tabungan Bank Mandiri
Tarik Tunai di ATM Bank Mandiri tanpa
menggunakan kartu ATM
Bayar/beli Tagihan maupun pada
merchant-merchant yang bekerjasama
|
|
|
|
Q
|
:
|
Apa saja kemudahan yang dapat
dinikmati dari mandiri e-cash ?
|
A
|
:
|
Beberapa kemudahan yang dapat
dinikmati oleh pemegang, sbb:
Sebagai pengganti uang tunai
Dapat digunakan di semua jenis
handphone
Kemudahan pendaftaran tanpa harus
datang ke cabang Bank Mandiri
Tidak perlu repot mencari uang pas
untuk pembayaran transaksi dengan nominal kecil
Kemudahan transfer ke nomor handphone
tanpa harus menghapal nomor rekening Bank
|
|
|
|
Q
|
:
|
Layanan mandiri e-cash tidak
melibatkan bank secara langsung, apakah aman ?
|
A
|
:
|
Layanan ini sangat aman karena setiap
pendaftaran rekening mandiri e-cash pemegang diharuskan membuat kode
rahasia dan PIN. Dan setiap transaksi hanya bisa dijalankan jika
pemegang sudah memasukkan PIN yang sesuai.
|
|
|
|
Q
|
:
|
Jika saya bukan nasabah Bank Mandiri
apakah saya boleh menikmati layanan mandiri e-cash ?
|
A
|
:
|
Setiap orang yang memiliki telepon
seluler dan kartu SIM yang aktif dapat menjadi pemegang mandiri e-cash.
|
E - MARKETING
Pengertian tentang
E-Marketing menurut Armstrong dan Kottler (2004:74) adalah sebagai berikut:
E-Marketing is the marketing side of E-Commerce, it consists of company efforts to
communicate abaout, promote and sell products and services over the internet.
Yang bisa diartikan sebagai berikut: E-Marketing adalah sisi pemasaran dari
E-Commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaanuntuk mengkomunikasikan
sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa melalui internet.
Menurut American Marketing
Association yang dikutip oleh Kleindl dan Burrow (2005) marketing adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan dari ide atau pemikiran konsep, harga, promosi dan
distribusi. Marketing dapat diartikan lebih sederhana yakni pembangunan dan
pemeliharaan hubungan yang saling memuaskan antara perusahaan dan konsumen.
Saat ini marketing telah
berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Aktivitas marketing menjadi
lebih luas dengan adanya internet. Penggunaan internet dan fasilitas yang ada
di dalam internet untuk melakukan aktivitas marketing dikenal sebagai
e-marketing (Kleindl dan Burrow, 2005).
Menurut Boone dan Kurtz (2005) e-marketing adalah salah satu komponen dalam e-commerce dengan kepentingan khusus oleh marketer, yakni strategi proses pembuatan, pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang dan jasa kepada pangsa pasar internet atau melalui peralatan digital lain.
Sedangkan menurut Strauss dan Frost (2001) e-marketing adalah penggunaan data dan aplikasi elektronik untuk perencanaan dan pelaksanaan konsep, distribusi, promosi, dan penetapan harga untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Menurut Boone dan Kurtz (2005) e-marketing adalah salah satu komponen dalam e-commerce dengan kepentingan khusus oleh marketer, yakni strategi proses pembuatan, pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang dan jasa kepada pangsa pasar internet atau melalui peralatan digital lain.
Sedangkan menurut Strauss dan Frost (2001) e-marketing adalah penggunaan data dan aplikasi elektronik untuk perencanaan dan pelaksanaan konsep, distribusi, promosi, dan penetapan harga untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Keuntungan yang dapat
diberikan dengan adanya penggunaan E-marketing ini bagi perusahaan menurut
Jamal (1996:18) yaitu:
a. Mampu menjangkau
berbagai konsumen dalam suatu lingkungan yang belum dipenuhi oleh pesaing.
b. Target adalah konsumen
yang telah terbagi ke dalam kelompok dan mengembangkan dialog berkelanjutan.
c. Transaksi binis secara
elektronik dan dengan biaya yang rendah.
E-mail dan data files dapat dipindahkan kepada konsumen yang terpilih atau semua konsumen dalam hitungan detik.
E-mail dan data files dapat dipindahkan kepada konsumen yang terpilih atau semua konsumen dalam hitungan detik.
d. Jalur proses penjualan
langsung dari produsen ke pengguna tanpa harus melewati jalur distribusi
klasik.
e. Dapat menambahkan produk
untuk dipasarkan secara cepat dan melakukan perubahan dalam rencana penjualan
dengan sangat cepat.
f. Dapat melacak kegiatan
penjualan yang sudah terjadi, langkah-langkahnya dan hasil yang didapat.
g. Dapat mengawasi pesaing
h. Menciptakan dialog
antara perusahaan dengan konsumen
i. Dapat mendistribusikan
program dan informasi tentang produk melalui E-mail atau file transfer.
MARKETING MIX
Pada
dasarnya pengertian marketing mix tidak jauh berbeda
dengan pengertian marketingumumnya, mupun pengertian
pemasaran biasanya. Namun konsep marketing mix, menawarkan sedikit
perbedaan dengan keduapengertian marketing-pemasaran tersebut.
Di2mana teori marketing mix lebih mengedepankan pembauran (gabungan)
teori pemasaran atau marketing pada umumnya, dalam memasarkan produk (barang)
maupun jasa.
Pengertian marketing
mix adalah menjalankan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara
terpadu. A2rtinya kegiatan ini dilakukan secara bersama (gabungan) di antara
elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Karena dalam konsepnya,
setiap elemen pemasaran tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, tanpa didukung
oleh elemen lainnya.
Penggunaan marketing
mix dalam dunia bisnis, tentunya dilakukan dengan menggunakan
konsep-konsep yang sesuai kebutuhan masing-masing prusahaan. Dalam praktiknya,
konsep marketing mix terdiri dari marketing mix untuk barang dan
marketing mix untuk jasa. Khusus untuk produk yang berbentuk jasa, diperlukan
konsep yang sedikit berbeda dengan produk barang.
KONSEP MARKETING MIX 4P DAN
3P
Kotler menyebutkan konsep
bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari empat 4 elemen, yaitu:
Product (produk);
Price (harga);
Place (tempat/saluran distribusi); dan
Promotion (Promisi).
Price (harga);
Place (tempat/saluran distribusi); dan
Promotion (Promisi).
Sementara itu, Boom dan Bitner menambahkan, untuk perusahaan yang bergerak dalam bisnis jasa, selain menggunakan konsep marketing mix 4P yang disebutkan di atas, juga perlu ditambahkan 3P, yaitu:
People (orang);
Physical Evidence (bukti fisik); serta
Process (prose).
Physical Evidence (bukti fisik); serta
Process (prose).
People, adalah semua orang
yang terlibat aktif dalam pelayanan dan mempengaruhi persepsi pembeli, nama,
pribadi pelanggan, serta pelanggan-pelanggan lain yang ada dalam lingkungan
service (layanan) jasa tersebut. People termasuk kegitan untuk karyawan mulai
dari rekrutmen, diklat (pendidikan dan pelatihan), motivasi, balas jasa, kerja
sama, serta pelanggan (customers )dan colon pelanggan.
Physical Evidence atau
bukti fisik, adalah bukti keberadaan prusahaan. Seperti halnya simbol
prusahaan, moto, visi, misi, fasilitas yang dimiliki (gedung kantor, dll.),
laporan (keuangan, dokumen-dokumen, dll.), kartu nama, seragam karyawan,
jaminan perusahaan, dan kekayaan perusahaan.
Process, yaitu keterlibatan
pelanggan (customers) dalam pelayanan jasa, proses aktivitas, standar
pelayanan, kesederhanaan, atau kompleksitas prosedur kerja yang ada di
lingkungan prusahan jasa tersbut.
Jadi dari
penjelasan pengertian marketing mix di atas, dapat disimpulkan bahwa,
secara keseluruhan penggunaan konsep marketing mix untuk prusahaan jasa, jika
digabungkan menjadi marketing mix 7P,
yaitu: Product (produk); Price (harga); Palce (tempat); Promotion (promosi); People (orang); Physical
Evidence (bukti fisik); serta Process (proses).
E - DELIVERY
e-Delivery adalah Sistem
Pendukung Administrasi Kegiatan yang didalamnya termasuk program komputer
berbasis web untuk memfasilitasi kebutuhan pembuatan kontrak pengadaan
barang/jasa dan penyediaan dokumen-dokumen kelengkapan.
MARKET PLACE
Marketplace adalah sebuah
lokasi jual beli produk dimana seller dan juga konsumen bertemu di suatu
tempat. Seller akan menjual barangnya di lapak yang sudah disediakan oleh
e-commerce dengan konsep marketplace. Barang yang dijual di marketplace
tersebut kemudian akan diiklankan oleh pihak e-commerce untuk mendapatkan
konsumen yang potensial. Kesuksesan e-commerce dengan konsep
marketplace ini ditentukan oleh banyaknya jumlah seller dan juga konsumen
yang bergabung di website e-commerce tersebut.
Pada dasarnya konsep
e-commerce dengan menggunakan cara ini hanyalah persoalan pengiklanan.
Konsep jual belinya mirip dengan konsep di pasar tradisional. Pasar akan
semakin terkenal jika ia memiliki banyak penjual dan banyak pembeli. Semakin
banyak penjual maka akan semakin lengkap produk yang dijual sehingga semakin
banyak pembeli yang datang.
Untuk mendapatkan lapak
berjualan, seorang seller tidak dibebankan biaya sewa. Hal ini menyebabkan
banyak orang yang ingin mendaftar untuk melakukan jual beli di e-commerce dengan konsep
tersebut. Lantas bagaimana pihak e-commerce marketplace mendapatkan keuntungan?
Pihak e-commerce marketplace akan mendapatkan keuntungan dari pihak seller
dengan memanfaatkan iklan premium. Oleh karena itu pelaku e-commerce
marketplace harus pandai pandai mengiklankan marketplacenya agar bisa menjadi
marketplace yang populer di kalangan pembeli.
MARKET SPACE
Marketspace adalah pasar dimana penjual dan pembeli melakukan
transaksi barang dan jasa untuk uang (atau barang dan jasa lain), tetapi
dilakukan secara elektronik.
Komponen marketspace:
Komponen marketspace:
• Konsumen,
• Penjual,
• Produk,
• Infrastruktur (hardware, software, jaringan),
• Front end – interaksi langsung dengan konsumen (portal penjual, katalog elektronik, keranjang belanja, mesin pencari, gerbang pembayaran),
• Back end – aktivitas yang mendukung pengambilan pesanan (pemenuhan, manajemen persediaan, pembelian dari suplier, proses pembayaran, pengemasan, dan pengiriman),
• Perantara,
• Partner bisnis lainnya,
• Dukungan layanan.
• Penjual,
• Produk,
• Infrastruktur (hardware, software, jaringan),
• Front end – interaksi langsung dengan konsumen (portal penjual, katalog elektronik, keranjang belanja, mesin pencari, gerbang pembayaran),
• Back end – aktivitas yang mendukung pengambilan pesanan (pemenuhan, manajemen persediaan, pembelian dari suplier, proses pembayaran, pengemasan, dan pengiriman),
• Perantara,
• Partner bisnis lainnya,
• Dukungan layanan.
PERBEDAAN MARKET SPACE DAN
MARKET PLACE
Marketplaces adalah tempat
bertemunya pembeli dan penjual untuk bertukar barang dan jasa dengan uang atau
dengan barang dan jasa lain secara nyata. Marketspace dalah tempat bertemunya
pembeli dan penjual untuk bertukar barang dan jasa dengan uang atau dengan
barang dan jasa lain, melalui media elektronik. Media elektronik yang dipakai
adalah komputer yang dilengkapi dengan jaringan internet.
Kelebihan marketplaces
-pembeli dan penjual bisa
bertransaksi secara langsung, -transaksi lebih jelas dan kecurangan dalam
bisnis kemungkinannya kecil
Kelemahan marketplaces
– tidak efisien waktu dan
tempat, – pembeli dan penjual tidak bisa melakukannnya dalam jarak jauh, mereka
harus bertemu langsung.
Kelebihan marketspaces
– penjual dan pembeli dapat
bertemu di mana saja dan kapan saja, – efiseien biaya dan waktu, – barang yang
dijual lebih variatif
Kelemahan marketspaces
– pembeli terkadang lama
dalam menerima barang hasil transakasi, – seringnya terjadi kejahatan internet,
– Perlu adanya tambahan biaya untuk alat-alat khusus sperti koneksi internet,
modem, dan sebagianya.
STP
Teori STP (Segmenting,
Targeting, Positioning)
Perkembangan pemikiran
pemasaran, disadari atau tidak, sejalan dengan perkembangan peradaban dan
pemikiran masyarakat di berbagai bangsa. Hal ini dapat terjadi karena pemikiran
di bidang pemasaran selalu melekat dalam kehidupan masyarakat yang selalu
berfikir alternatif. Maksudnya adalah dimana masyarakat selalu dihadapkan pada
suatu pilihan dan sumber daya yang terbatas untuk mampu memaksimumkan kepuasan.
Pemasaran dirasa kurang
karena disebabkan adanya 2 alasan, yaitu:
1)Banyak produsen pemasar
masih menggunakan konsep produksi massal sebagai basis kegiatannya.
2)Daya beli masyarakat
masih relatif terbatas, sehingga kecenderungan masyarakat membeli atas dasar
pertimbangan harga murah
Segmentasi, Targeting dan
Positioning
Strategi pemasaran modern STP (Segmenting, Targeting, Positioning) yaitu
(1) segmentasi pasar,
(2) penetapan pasar
sasaran,
(3) penetapan posisi
pasar, seperti yang dijelaskan (Kotler, 1995 : 315).
1). Segmentasi.
1.Segmen pasar : Sub
kelompok orang-orang atau organisasi yang memiliki satu atau lebih
karakteristik yang sama menyebabkan mereka memiliki produk yang serupa.
2.Segmentasi pasar : proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelopok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan.
2.Segmentasi pasar : proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelopok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan.
Tujuan segmentasi pasar
adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi
kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu.
Segmentasi pasar merupakan
suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar
yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku
pembelian maupun gaya hidup. Kotler (2003) menyatakan: “Market segmentation is
the process of breaking a heterogeneous group of potential buyer into smaller
homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar buying
characteristics or needs”. Selanjutnya Thompson (2000) menyatakan bahwa
tantangan dalam pemasaran adalah untuk mengidentifikasi pasar potensial yang
menguntungkan untuk dilayani karena jarang sekali satu program pemasaran dapat
memuaskan pasar yang heterogen yang berbeda selera dan karakteristik untuk itu
diperlukan segmentasi pasar. Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu
(2003) menyatakan bahwa segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif,
segmentasi merupakan seni mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang
yang muncul di pasar. Pada saat yang sama segmentasi merupakan ilmu (science)
untuk memandang pasar berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis
dan perilaku.
Berdasarkan pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah
perusahaan. Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena beberapa alasan;
pertama, segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam
mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan
memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan
dilayani. Selain itu segmentasi memungkinkan perusahaan mendapatkan gambaran
yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar
perusahaan (Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003). Kedua, segmentasi merupakan
dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai
dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan
positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan
pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari
yang dilakukan pesaing.
Tingkatan Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar dimulai
dari mengidentifikasi mass market (pemasaran massal) (Thomson, 2000). Mass
market ini terlalu beragam dan sulit untuk menetapkan target market dengan
program pemasaran tunggal, dengan demikian pasar tersebut perlu disegmen
menjadi kelompok-kelompok yang homogen. Starting point dari segmentasi adalah
mass marketing. Didalam mass marketing program pemasaran dilakukan secara
massal seperti distribusi massal, promosi massal dan lainnya atau dengan kata
lain satu produk untuk semua. Akan tetapi mass marketing tidak selalu sukses
dalam melayani pasarnya karena satu program pemasaran tidak bisa melayani pasar
yang heterogen sehingga pelu dilakukan segmentasi, niche marketing (relung
pasar) dan pasar individu (Kotler, 2003).
Segmentasi pasar terdiri dari usaha untuk mengidentifikasi sebuah kelompok menjadi sebuah kelompok yang memiliki kesamaan. Segmentasi merupakan cara tengah antara mass marketing dengan individu. Dalam segmentasi pasar orang yang berada dalam satu segmen diasumsikan benar-benar memiliki persamaan, padahal tidak ada dua orang yang benar-benar memiliki persamaan dalam suatu hal (Kotler, 2003). Dengan demikian segmentasi pasar memiliki beberapa keuntungan dibandingkan mass market antara lain perusahaan dapat menciptakan produk dan layanan yang cocok atau sesuai dengan target market. Perusahaan juga akan lebih mudah dalam menetapkan canel distribusi dan dalam menetapkan komunikasi pemasaran. Pada niche marketing lebih fokus terhadap ceruk-ceruk pasar yang belum dilayani dengan baik. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi segmen yang sudah ada menjadi sub segmen yang lebih kecil. Dengan adanya niche market perusahaan dapat memahami konsumen dengan baik. Ciri menarik dari niche market adalah konsumen pada niche market mempunyai kebutuhan yang kuat, konsumen ini mau membayar dengan harga yang premium kepada perusahaan yang dapat memuaskan mereka dengan baik. Nice market memiliki pertumbuhan yang potensial dan profitable sehingga perusahaan dapat melayani segmen ini. Sementara itu pada pasar individu merupakan bagian terakhir dalam segmen, setiap individu memiliki keunikan masing-masing. Pasar individu dikenal juga dengan customize marketing atau one to one marketing dimana konsumen dilayani secara individu. Perusahaan dapat melayani pasar individu secara customize sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen seperti yang mereka harapkan.
Segmentasi pasar terdiri dari usaha untuk mengidentifikasi sebuah kelompok menjadi sebuah kelompok yang memiliki kesamaan. Segmentasi merupakan cara tengah antara mass marketing dengan individu. Dalam segmentasi pasar orang yang berada dalam satu segmen diasumsikan benar-benar memiliki persamaan, padahal tidak ada dua orang yang benar-benar memiliki persamaan dalam suatu hal (Kotler, 2003). Dengan demikian segmentasi pasar memiliki beberapa keuntungan dibandingkan mass market antara lain perusahaan dapat menciptakan produk dan layanan yang cocok atau sesuai dengan target market. Perusahaan juga akan lebih mudah dalam menetapkan canel distribusi dan dalam menetapkan komunikasi pemasaran. Pada niche marketing lebih fokus terhadap ceruk-ceruk pasar yang belum dilayani dengan baik. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi segmen yang sudah ada menjadi sub segmen yang lebih kecil. Dengan adanya niche market perusahaan dapat memahami konsumen dengan baik. Ciri menarik dari niche market adalah konsumen pada niche market mempunyai kebutuhan yang kuat, konsumen ini mau membayar dengan harga yang premium kepada perusahaan yang dapat memuaskan mereka dengan baik. Nice market memiliki pertumbuhan yang potensial dan profitable sehingga perusahaan dapat melayani segmen ini. Sementara itu pada pasar individu merupakan bagian terakhir dalam segmen, setiap individu memiliki keunikan masing-masing. Pasar individu dikenal juga dengan customize marketing atau one to one marketing dimana konsumen dilayani secara individu. Perusahaan dapat melayani pasar individu secara customize sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen seperti yang mereka harapkan.
Pola Segmentasi Pasar
Untuk mengidentifikasai
preferensi segmen ada tiga pola segmentasi pasar yang dapat digunakan
(Kotler,2003). Pola tersebut adalah:
1. Homogeneus preference (preferensi homogen)
Homogeneus preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa
konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap produk atau jasa yang
ditawarkan.
2. Diffused preference (preferensi yang menyebar)
2. Diffused preference (preferensi yang menyebar)
Diffused preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen
memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang
ditawarkan
3. Clustered preference (preferensi yang mengelompok)
3. Clustered preference (preferensi yang mengelompok)
Clustered preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa
konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang
berada dalam satu kelompok memiliki kesamaan preferensi.
Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar
Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar
Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar
(Kotler,2003) yaitu:
1. Survey Stage
1. Survey Stage
Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui
focus group discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok
konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku
konsumen.
2. Analysis Stage
2. Analysis Stage
Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang
telah diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan
analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi
kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui
kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan
karakteristik.
3. Profiling Stage
3. Profiling Stage
Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil
masing-masing cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan
masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi,
manfaat atau value yang diharapkan dari sebuah program MM, kemudian
masing-masing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol
(Fanggidae, 2006).
Dasar Segmentasi
Dasar Segmentasi
Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua cara yang
dapat dilakukan, yaitu pertama, consumen characteristic (karakteristik
konsumen) yang merupakan variabel utama dalam segmentasi yang terdiri dari :
1. Segmentasi Geografi
1. Segmentasi Geografi
Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor
geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal konsumen.
2. Demografi Segmentasi
2. Demografi Segmentasi
Pada segementasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan
variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan konsumen.
3.Psychographic segmentation
3.Psychographic segmentation
Pada Psychographic segmentation pengelompokan didasarkan pada
karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi,
interest, minat dan sikap.
Kedua yaitu, consumer responses (respon konsumen) yang terdiri
dari Benefit segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di
dasarkan kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa,
use occasion (saat pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan dikelompokkan
berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada konsumen yang
mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.
Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003)
mengelompokkan pendekatan dalam melakukan segmentasi pasar menjadi tiga, yaitu
:
1.Static Atribut Segmentation
1.Static Atribut Segmentation
Static Atribut Segmentation mengelompokkan pasar berdasarkan
atribut-atribut statis yang serupa, yang tidak selalu mencerminkan perilaku
pembelian atau penggunaan dan tidak secara langsung mempengaruhi keputusan
konsumen dalam membeli. Jenis atribut ini mencakup variabel geografi dan
demografi.
2.Dynamic Atribut Segmentation
Dynamic Atribut Segmentation mengelompokkan pasar berdasarkan
atribut dinamis yang serupa, atau atribut-atribut yang mencerminkan
karakteristik konsumen. Atribut ini mencakup variabel psikografis dan
behavioral.
3. Individual Segmentation
3. Individual Segmentation
Individual Segmentation mengelompokkan pasar atas unit terkecil
atau individu.
Menentukan Dasar Segmentasi
Menentukan Dasar Segmentasi
Dalam menentukan dasar segmentasi yang akan digunakan dapat
disesuaikan dengan kondisi yang paling relevan. Sebagaimana diketahui konsumen
berbeda dalam banyak hal dan masing – masing berpotensi membentuk segmen, namun
kenyataan tidak semua variabel ini akan bermanfaat untuk semua situasi. Dengan
demikian perlu kehati-hatian dalam memilih variabel segmentasi agar sesuai
dengan perusahaan. Agar strategi segmentasi tersebut tepat perusahaan harus
pertama, memandang pasar dari sudut yang unik dan dengan cara yang berbeda dari
yang dilakukan pesaing. Kedua metode segmentasi yang digunakan harus sejauh
mungkin mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan serta menentukan alasan
pelanggan untuk membeli. Karena alasan inilah dynamic atribut segmentation
lebih unggul dibandingkan static atribut segmentation, sebab atribut ini lebih
mengarah kepada perilaku pembelian, metode ini dapat memberikan informasi yang
berharga bagi perumusan strategi pemasaran yang cocok untuk mempengaruhi
perilaku konsumen tersebut (Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu,2003).
Segmentasi geografis dan demografis lebih mudah dilakukan, karena data yang akurat dan tepat sudah tersedia. Namun metode ini tidak memberikan gambaran yang yang jelas tentang bagaimana konsumen memilih dan membeli suatu produk. Sehingga akan sulit untuk membangun strategi yang lengkap yang menyertakan perumusan positioning, marketing mix, penjualan, pelayanan, proses dan membangun brand dengan keakuratan yang baik.
Syarat Segmentasi Yang Efektif
Segmentasi geografis dan demografis lebih mudah dilakukan, karena data yang akurat dan tepat sudah tersedia. Namun metode ini tidak memberikan gambaran yang yang jelas tentang bagaimana konsumen memilih dan membeli suatu produk. Sehingga akan sulit untuk membangun strategi yang lengkap yang menyertakan perumusan positioning, marketing mix, penjualan, pelayanan, proses dan membangun brand dengan keakuratan yang baik.
Syarat Segmentasi Yang Efektif
Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan
efektifitas segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif adalah
(Kotler,2003):
1. Measurable (terukur)
1. Measurable (terukur)
Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan
dalam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi
sumberdaya.
2. Substansial (banyak)
2. Substansial (banyak)
Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable
untuk dilayani.
3. Accessible (dapat diakses)
3. Accessible (dapat diakses)
Accessible berarti segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk
dilayani.
4. Differentiable (dapat dibedakan)
4. Differentiable (dapat dibedakan)
Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan
jelas.
5. Actionable (dapat dilayani)
5. Actionable (dapat dilayani)
Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani
dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Manfaat Segmentasi
Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi
kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen
(Weinstein, 1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein (1994)
mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:
1. Designing responsive products to meet the needs of the marketplace.
Melalui penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.
2. Determining effective and cost efficient promosional strategies.
Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.
3. Evaluating market competition in partikular the companys market position.
Riset segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.
4. Providing insight on present marketing strategies.
Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.
2)Target Market
1. Designing responsive products to meet the needs of the marketplace.
Melalui penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.
2. Determining effective and cost efficient promosional strategies.
Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.
3. Evaluating market competition in partikular the companys market position.
Riset segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.
4. Providing insight on present marketing strategies.
Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.
2)Target Market
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource perusahaan (Kotler, 2003). Perusahaan harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-lain. Perusahan juga perlu mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber daya perusahaan.
Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan ada
tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan
menentukan segmen mana yang akan dijadikan target. Pertama, perusahaan harus
memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup
menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan dapat saja memilih segmen yang kecil
pada saat sekarang namun segmen itu mempunyai prospek menguntungkan dimasa
datang. Sehubungan dengan hal ini perusahaan harus menelaah kompetisi yang ada
di sektor tersebut dan potensinya untuk tumbuh karena akan berkaitan juga
dengan ukuran dan pertumbuhan target segmen perusahaan. Kedua adalah bahwa
strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan
yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukur apakah
perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk menguasai segmen
pasar yang dipilih sehingga memberikan value bagi konsumen. Untuk menghasilkan
value yang unggul tidak cukup hanya memiliki sumber daya yang memadai tetapi
harus didukung dengan kapabilitas, kompetensi inti, dan keunggulan kompetitif
untuk melaksanakan diferensiasi yang ditujukan untuk memenangkan kompetisi
tersebut. Perusahaan juga harus menganalisis dari dekat apakah segmen pasar
yang dipilih telah sejalan dan mendukung tujuan jangka panjang perusahaan.
Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi
persaingannya. Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan.
Beberapa faktor yang dipertimbangkan disini antara lain intensitas persaingan
segmen, potensi masuknya pemain baru, hambatan masuk industri, keberadaan
produk-produk pengganti, kehadiran produk-produk komplementer serta pertumbuhan
kekuatan tawar menawar pembeli maupun pemasok.
Dengan menggunakan beberapa kriteria diatas perusahaan dapat menemukan kesesuaian perusahaan dengan segmen pasar yang tepat.
Menentukan Target Market
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut :
Dengan menggunakan beberapa kriteria diatas perusahaan dapat menemukan kesesuaian perusahaan dengan segmen pasar yang tepat.
Menentukan Target Market
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut :
1. Single Segment Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat
memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat
disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga
bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi
resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk
memilih lebih dari satu segmen.
2. Selective Specialization.
2. Selective Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi
beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau
membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini
lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu
segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari
segmen yang lain.
3. Product Specialization.
3. Product Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat
produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi
yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila
terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan
perubahan teknologi.
4. Market Specialization.
4. Market Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi
melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh
reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan
dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul
apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
5. Full Market Coverage.
5. Full Market Coverage.
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani
semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar
yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat
melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak
melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan.
Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan
strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar
tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product
modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan
promotion cost.
Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):
1.Pilihan etika atas pasar sasaran.
Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):
1.Pilihan etika atas pasar sasaran.
Dalam menetapkan target market perusahaan hendaknya tidak
menimbulkan pertentangan, seperti mngambil keuntungan dari kelompok yang rapuh
seperti anak-anak atau mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam pasar
sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi bagaimana
dan untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi
dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja
tetapi juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran.
2.Interelasi dan segmen super.
2.Interelasi dan segmen super.
Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang
dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen
super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan tidak memiliki
keunggulan kompetitif terhadap industri-industri yang telah berada dalam segmen
super.
3.Rencana serangan segmen per segmen.
3.Rencana serangan segmen per segmen.
Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan.
Jika diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni
dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya
koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan
masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.
4.Kerjasama antar segmen.
4.Kerjasama antar segmen.
Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di
dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.
3).Positioning
Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk. Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan bukan produk pesaing. Seperti halnya diungkapkan Milton M. Presley et al dalam Advertising procedure:
“Positioning product is the place your product occupies in consumers’ minds relative to competing products. Think brand image, benefit promise, and competitive advantage. It’s how you plan to compete in the marketplace. It’s the reasons customers should buy your product, and not the competitors”.
Sementara itu Fanggidae, 2006, menyatakan positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk. Dengan kata lain sebagai usaha menempatkan sesuatu dalam pikiran orang dengan terlebih dahulu memberikan informasi tentang segala sesuatu seperti fasilitas, program yang diberikan, dosen yang dimiliki dengan cara penyuguhan kualitas pelayanan dan bagaimana mempresentasikannya.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003 menyatakan positioning sebagai ”the strategy for leading your cutomers credibly” yaitu suatu strategi untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning adalah mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti perusahaan.
Selanjutnya Yoram Wind, dalam Kotler et all 2003 menyatakan positioning sebagai reason for being yaitu bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak konsumen. Perusahaan harus mempunyai kredibilitas di benak konsumen untuk itu konsumen perlu dibimbing. Positioning tidak sekedar membujuk dan menciptakan citra dalam benak pelanggan, tetapi juga bagaimana merebut kepercayaan pelanggan. Positioning menyangkut menciptakan being dalam benak konsumen dan membimbing mereka dengan penuh kredibilitas. Selanjutnya positioning merupakan sebuah janji yang dibuat perusahaan kepada konsumen. Janji tersebut harus ditepati dan kemampuan perusahaan untuk menepati janji merupakan bagian yang vital dan strategi. Karena alasan inilah, positioning yang tepat merupakan hal yang krusial bagi keberhasilan akhir perusahaan.
3).Positioning
Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk. Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan bukan produk pesaing. Seperti halnya diungkapkan Milton M. Presley et al dalam Advertising procedure:
“Positioning product is the place your product occupies in consumers’ minds relative to competing products. Think brand image, benefit promise, and competitive advantage. It’s how you plan to compete in the marketplace. It’s the reasons customers should buy your product, and not the competitors”.
Sementara itu Fanggidae, 2006, menyatakan positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk. Dengan kata lain sebagai usaha menempatkan sesuatu dalam pikiran orang dengan terlebih dahulu memberikan informasi tentang segala sesuatu seperti fasilitas, program yang diberikan, dosen yang dimiliki dengan cara penyuguhan kualitas pelayanan dan bagaimana mempresentasikannya.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003 menyatakan positioning sebagai ”the strategy for leading your cutomers credibly” yaitu suatu strategi untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning adalah mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti perusahaan.
Selanjutnya Yoram Wind, dalam Kotler et all 2003 menyatakan positioning sebagai reason for being yaitu bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak konsumen. Perusahaan harus mempunyai kredibilitas di benak konsumen untuk itu konsumen perlu dibimbing. Positioning tidak sekedar membujuk dan menciptakan citra dalam benak pelanggan, tetapi juga bagaimana merebut kepercayaan pelanggan. Positioning menyangkut menciptakan being dalam benak konsumen dan membimbing mereka dengan penuh kredibilitas. Selanjutnya positioning merupakan sebuah janji yang dibuat perusahaan kepada konsumen. Janji tersebut harus ditepati dan kemampuan perusahaan untuk menepati janji merupakan bagian yang vital dan strategi. Karena alasan inilah, positioning yang tepat merupakan hal yang krusial bagi keberhasilan akhir perusahaan.
Cara Menentukan Positioning
Dalam menentukan positioning ada empat tahap yaitu: identifikasi
target, menentukan frame of reference pelanggan (siapa diri), merumuskan point
of differentiation — Mengapa konsumen memilih perusahaan, menetapkan keunggulan
kompetitif produk — bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda (Kotler, 2003).
Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu, 2003 menyatakan ada empat kriteria yang dapat dilakukan perusahaan untuk menentukan positioning. Pertama adalah kajian terhadap konsumen (cutomer). Disini positioning harus mendeskripsikan value bagi konsumen karena positioning mendeskripsikan value yang unggul. Selain itu positiong merupakan penentu penting bagi konsumen pada saat memutuskan untuk membeli. Kriteria kedua didasarkan atas kajian pada kapabilitas perusahaan (company). Disini positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan. Seperti lokasi yang strategis. Kriteria ketiga didasarkan atas kajian pada pesaing (competitor). Disini positioning harus bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para pesaing. Kriteria keempat didasarkan atas kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis (change). Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan lingkungan bisnis. Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu agar positioning kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan kehilangan fokus.
Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu, 2003 menyatakan ada empat kriteria yang dapat dilakukan perusahaan untuk menentukan positioning. Pertama adalah kajian terhadap konsumen (cutomer). Disini positioning harus mendeskripsikan value bagi konsumen karena positioning mendeskripsikan value yang unggul. Selain itu positiong merupakan penentu penting bagi konsumen pada saat memutuskan untuk membeli. Kriteria kedua didasarkan atas kajian pada kapabilitas perusahaan (company). Disini positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan. Seperti lokasi yang strategis. Kriteria ketiga didasarkan atas kajian pada pesaing (competitor). Disini positioning harus bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para pesaing. Kriteria keempat didasarkan atas kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis (change). Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan lingkungan bisnis. Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu agar positioning kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan kehilangan fokus.
Dalam menetapkan penentuan positioning perusahaan dapat
memperhatikan faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan
positioning:
1.Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
1.Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
2.Capaian yang telah dihasilkan perusahaan
3.Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan
4.Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
5.Bisnis baru yang dimasuki
6.Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di
pasar
Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:
1. Be creative
Be craetif maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk
mencuri perhatian konsumen atau target market.
2. Simplicity
2. Simplicity
Simplicity maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus
sesederhana dan sejelas mungkin
3.Consistent yet flexible
Consistent yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus
konsisten dan melihat kondisi.
4.Own, dominate, protect
4.Own, dominate, protect
Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi
perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
5.User their language
5.User their language
User their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan
positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.
https://www.maxmanroe.com/mengenal-apa-itu-e-payment-dan-bagaimana-konsep-pembayaran-elektronik.html
Komentar
Posting Komentar