E-Government Kota Bandung
1. Pengertian
E-Government merupakan kependekan dari elektronik pemerintah. E-Governtment biasa dikenal e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi.
E-Government adalah Suatu upaya
untuk mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik.
Suatu penataan system manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah
dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Atau E-Goverment adalah
penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan
pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan
dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif,
yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal,
menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis.
2. Ruang Lingkup & Fitur
Ada tiga model penyampaian
E-Government, antara lain :
a. Government-to-Citizen atau
Government-to-Customer (G2C)
Adalah penyampaian
layanan publik dan informasi satu arah oleh pemerintah ke masyarakat,
Memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi antara masyarakat dan
pemerintah,
contohnya G2C : Pajak online,
mencari Pekerjaan, Layanan Jaminan sosial, Dokumen pribadi (Kelahiran dan Akte
perkawinan, Aplikasi Paspor, Lisensi Pengarah), Layanan imigrasi,
Layanan kesehatan, Beasiswa, penanggulangan bencana.
b. Government-to-Business (G2B)
Adalah transaksi-transaksi
elektronik dimana pemerintah menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan
bagi kalangan bisnis untuk bertransaksi dengan pemerintah.Mengarah kepada
pemasaran produk dan jasa ke pemerintah untuk membantu pemerintah menjadi lebih
efisien melalui peningkatan proses bisnis dan manajemen data elektronik.
Aplikasi yang memfasilitasi interaksi G2B maupun B2G adalah Sistem
e-procurement.
Contoh : Pajak perseroan, Peluang
Bisnis, Pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintah (Hukum Bisnis), Pelelangan
dan penjualan yang dilaksanakan oleh pemerintah, hak paten merk dagang, dll
c. Government-to-Government (G2G)
Adalah Memungkinkan
komunikasi dan pertukaran informasi online antar departemen atau lembaga
pemerintahan melalui basisdata terintegrasi.
Contoh : Konsultasi secara
online,blogging untuk kalangan legislative, pendidikan secara online, pelayanan
kepada masyarakat secara terpadu.
3. Fasilitas E-Goverment
1. Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat.
Informasidapat disediakan 24 jam, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu
dibukanya kantor . Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus
secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
2. Peningkatan hubungan antara pemeritah, pelaku bisnis, dan
masyarakat umum. Adanya keterbukaan [transparansi ] maka diharapkan hubungan
antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling
curiga dan kekesalan dari semua pihak.
3. Pemberdayaan msyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.
Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat
menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah; jumlah kelas,
daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara
online dan digunakan oleh orang tua untuk memilih sekolah yang pas untuk
anaknya.
4. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien . Sebagai contoh,
koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melaluji e-mail atau bahkan vidio
confernce .
4. Lima Negara E-Government Terbaik
Penilaian
yang dilakukan oleh United Nation Public Adminstration Network (UNPAN) ini
meliputi tiga komponen penilaian, yaitu penggunaan layanan online,
infrastruktur telekomunikasi, serta sumber daya manusia, dengan hasil akhirnya
adalah indeks eGovernment untuk setiap negara. Awal tahun 2012 ini, UNPAN telah
menerbitkan hasil surveinya yang dilakukan sepanjang tahun 2011, dan
menghasilkan peringkat kesiapan layanan publik berbasis teknologi informasi dan
komunikasi bagi setiap negara. Berikut adalah sepuluh negara dengan indeks
eGovernment tertinggi di dunia.
1. Korea
Selatan
Sejak
tahun 2010 hingga saat ini, Korea Selatan berhasil mencatatkan diri menjadi
negara terbaik yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
berbagai bidang kehidupan. Keberhasilan Korea Selatan dalam penerapan
eGovernment ini tak lepas dari maksimalnya pemanfaatan website pemerintah, www.korea.go.kr,
yang dikembangkan menjadi portal terintegrasi yang memberikan layanan
menyeluruh bagi masyarakat.
Dalam
portal ini, masyarakat akan sangat mudah mengakses berbagai layanan publik yang
mereka butuhkan. Tak hanya layanan dari pemerintah pusat, masyarakat pun akan
mudah mengakses layanan yang diberikan oleh pemerintah daerah. Karenanya, tak
heran jika Korea Selatan berhasil meraih nilai tertinggi dalam kriteria layanan online yang
diberikan oleh UNPAN.
Selain
itu, kesiapan masyarakat Korea Selatan dalam penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi juga menjadi faktor kunci keberhasilan negara ini dalam eGovernment.
Salah satu program yang diterapkan pemerintah untuk menumbuhkan budaya digital
dalam masyarakat adalah pembangunan Songdo Digital City. Proyek yang merupakan
kerjasama pemerintah dan pihak swasta ini berhasil meningkatkan reputasi Songdo
sebagai First Digital City in Asia.
2.
Belanda
Langkah
yang diterapkan pemerintah Belanda dalam penerapan eGovernment dapat dikatakan
cukup sederhana. Visi pemerintah negara kincir angin ini dalam penerapan
eGovernment adalah efisiensi dan peningkatan partisipasi rakyat dalam
pemanfaatan layanan pemerintah elektronik.
Untuk
mewujudkan hal tersebut, pemerintah terlebih dahulu membangun integrasi back
office management system sehingga masyarakat dengan mudahnya dapat
mengakses maupun memberikan data melalui satu jalur yang user-friendly.
Pembangunan
eGovernment ini dimulai dari pengembangan infrastruktur untuk electronic
authentication serta e-identity number baik untuk pribadi maupun
dunia usaha. Tak hanya itu, peningkatan konektivitas broadband juga menjadi
agenda pemerintah Belanda dalam meningkatkan layanan publik berbasis elektronik
ini.
3.
Inggris
Senada
dengan Korea Selatan, fokus pembangunan eGovernment di Inggris diawali dengan
pengembangan portal yang terintegrasi dengan berbagai layanan publik. Portal
yang beralamat di www.direct.gov.uk ini memberikan
layanan one stop shop untuk seluruh layanan dan informasi pemerintah, baik
pusat maupun daerah.
Selain
tersedianya layanan transaksi keuangan antar masyarakat dan pemerintah, portal
ini pun meyediakan informasi lowongan pekerjaan secara online yang dilengkapi
dengan aplikasi pencarian lokasi bagi para pencari kerja.
Tak hanya
itu, portal ini pun menjadi kanal komunikasi pemerintah dan masyarakat. Salah
satunya yang terlihat dari halaman e-petition. Dimana, melalui halaman
ini, masyarakat dapat mengirimkan petisi secara online tentang sebuah isu yang
berkembang sehingga baik pemerintah maupun parlemen akan mudah menanggapi
masukan masyarakat ini. Dengan kata lain, portal ini pun berkembangan menjadi
tolak ukur transparansi kinerja pemerintah Inggris.
4.
Denmark
Keberhasilan
Denmark menduduki peringkat ke-empat tertinggi dalam eGovernment index ini
sebagian besar dipengaruhi oleh kemampuan individunya dalam memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi dalam kesehariannya. Seperti yang disampaikan
oleh Lars Frelle-Petersen, Deputi Direktur Jenderal dan Kepala Digital
Task Force Agency for Governmental Management, disitat dari futuregov.asia,
bahwa Denmark telah siap untuk menerapkan layanan diri sendiri (self services)
yang ditunjukan olehlebih dari 80 persen masyarakatnya telah melakukan hal
tersebut.
Selain
kesiapan masyarakat, Denmark sendiri telah memiliki master plan untuk
menerapkan eGovernment yang diuraikan dalam empat tujuan utama. Pertama,
penggunaan kertas baik untuk formulir layanan maupun surat menyurat akan
dihilangkan, karenanya masyarakat Denmark akan mendapatkan digital mailbox yang
dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan pemerintah. Kedua, peningkatan
pertumbuhan perusahaan dengan menumbuhkan bisnis online.
Tujuan
ketiga yang ingin dicapai oleh pemerintah Denmark adalah penggunaan teknologi
informasi yang bertujuan untuk kesejahteraan khususnya bagi sekolah
publik, rumah sakit, serta rumah perawatan. Untuk mencapai hal tersebut,
pemerintah menargetkan pada tahun 2013 nanti seluruh data yang
berhubungan dengan kesejahteraan tersebut dapat diakses oleh sekolah, rumah
sakit, maupun rumamh perawatan di seluruh kota.
Keempat,
fokus pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ini tak hanya berbasis PC
saja, tetapi dengan semakin pesatnya pertumbuhan penggunan mobile phone maka
seluruh aplikasi layanan publik dapat diakses melalui perangkat mobile.
Karena itu, pemerintah akan memberikan fokus pada pengembangan sistem keamanan
perangkat mobile.
5.
Amerika Serikat
Amerika
Serikat adalah negara yang tidak pernah absen menempati posisi-posisi teratas
dalam hal penerapan eGovernment. Pada perhitungan peringkat kali ini, Amerika
Serikat mampu menunjukan peningkatan yang cukup pesat pada aspek layanan online-nya.
Salah
satu yang terlihat jelas adalah penggunaan jejaring sosial (social network)
dalam memberikan informasi maupun interaksi dari pemerintah ke warga negaranya.
Salah satu jejaring sosial yang paling sering digunakan adalah facebook, dimana
setiap agensi ataupun departemen akan menyebarkan informasi melalui situs ini.
Tak hanya
facebook, twitter pun menjadi portal jejaring sosial yang dimanfaatkan dengan
maksimal oleh Amerika Serikat. Bahkan, Presiden Obama pun terlihat sangat aktif
berinteraksi dengan warganya melalui situs ini.
Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) kembali mempublikasikan peringkat EGDI (E-Government
Development Index) berdasarkan survei tahun 2016.
Pada
tahun ini Indonesia mendapat peringkat ke 116 EGDI, turun 10 peringkat
dibandingkan tahun 2014 yang menduduki peringkat ke 106. Kondisi ini masih jauh
berada di bawah negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia (peringkat
ke-60), Filipina (peringkat ke-71), dan Brunei Darussalam (peringkat ke-83).
E-Government Terbaik di Indonesia
e-Government merupakan pemanfaatan
dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di lingkungan
pemerintah yang berfungsi untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi
masyarakat. Hal terkait e-Government meliputi sektor pendidikan, sektor
kesehatan, sektor bisnis dan hal lain yang terkait pemerintahan. e-Government
diterapkan di setiap lapisan pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Dalam prakteknya, sebagan besar provinsi di Indonesia telah
menerapkan e-Government. Dari seluruh provinsi yang dinilai e-Government, DKI
Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan nilai e-Government tertinggi dari
tahun 2014 hingga 2015.
Pemeringkatan e-Government Indonesia
(PeGI) yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dilakukan
berdasarkan lima dimensi yaitu kelembagaan, kebijakan, perencanaan, aplikasi
dan infrastruktur. Angka penilaian dituangkan dalam skala 0 hingga 4.
Dengan adanya sistem pemerintahan berbasis teknologi informasi
memudahkan masyarakat untuk mengakses dan menikmati pelayanan publik lebih
cepat, efektif dan efisien. e-Government juga diharapkan mampu memberikan
transparasi dan memudahkan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
5. Jabar Cyber Province
(JCP)
Jabar Cyber Province
(JCP) merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam
mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) guna meningkatkan
koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi penyelenggaraan pemerintah daerah. Untuk
mewujudkan program tersebut, Pemerintah Kota Sukabumi telah mengembangkan
pelayanan publik di semua level satuan kerjanya, sehingga masyarakat dapat
merasakan manfaatnya secara optimal. Adapun fokus penelitian ini adalah
bagaimana pengembangannya dalam mewujudkan JCP sebagai media informasi dan
komunikasi antar satuan kerja perangkat daerah (SKPD), serta kebijakan dalam
mengaplikasikan transparansi informasi kepada masyarakat. Penelitian ini
bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data diperoleh
melalui observasi dan wawancara dengan para pejabat di lingkungan Kantor
Komunikasi dan Informatika Kota Sukabumi. Hasil penelitian menunjukkan
pengembangan TIK dalam mewujudkan JCP di Pemkot Sukabumi belum optimal
dilaksanakan, sedangkan pada aspek transparansi informasi dilakukan melalui
tahapan-tahapan dari pemangku kepentingan menuju agregasi kepentingan
masyarakat.
Pemerintah
Provinsi Jawa Barat kini terus berupaya untuk meningkatkan peran ICT (Information
Communication Technology) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), tidak
hanya dalam dunia pariwisata, tetapi juga dalam mewujudkan tata kelola
pemerintahan dan pelayanan publik.
Wakil
Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan hal tersebut dilakukan dalam rangka
meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah dan kualitas demokrasi.
"Sejak tahun 2008 lalu, kami, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menginsiasi konsep Jabar Cyber Province sebagai sebuah program yang dimaksudkan untuk mengintegrasikan insiatif-inisiatif berbasis TIK di provinsi," ungkapnya, Sabtu (22/10/2016).
Jabar Cyber Province dicanangkan dengan tiga target, yaitu:
(1)
Menghubungkan secara digital semua instansi pemerintah provinsi,
(2)
Melakukan transformasi digital atas proses-proses bisnis pemerintah provinsi,
(3)
Meningkatkan e-literacy masyarakat dan penyediaan fasilitas TIK yang
terjangkau untuk masyarakat.
6. KONSEP
BANDUNG SMART CITY
A. Pengertian
Smart City dan Bandung Smart City
1. Smart
City
Smart
City merupakan suatu konsep pengembangan dan pengelolaan kota dengan
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk memonitor dan
mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di dalam kota dengan lebih efektif
dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung
pembangunan yang berkelanjutan.
Konsep
Smart City ini dimaksudkan untuk mempermudah segala urusan dengan dukungan
konektivitas tinggi dari pemanfaatan Teknologi Informasi (TI). Dengan kata lain
Smart City adalah sebuah konsep kota cerdas atau pintar yang membantu
masyarakat kota mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan
memberikan informasi yang tepat guna kepada masyarakat atau lembaga dalam
melakukan aktivitas secara real time.
2. Bandung
Smart City
Bandung Smart City adalah
sebuah konsep kota yang memiliki koneksi terintegrasi dalam berbagai bidang
hingga memberikan dampak praktis dan efisiensi dalam pengelolaan kota. Segala
permasalahan kota mulai dari kemacetan, penumpukan sampah, jalan rusak, keadaan
kontur tanah suatu daerah, dan lainnya dapat secara real time diketahui
dan dicari solusi terbaiknya dengan cepat. Konsep ini pertama kali
diterapkan di “Kota Kembang” yang dipimpin oleh Ridwan Kamil Sebagai Walikota Bandung.
B. Mewujudkan
Bandung Smart City
Upaya yang dilakukan oleh
pemerintah Kota Bandung untuk mewujudkan Bandung Smart City sementara dalam
tahap proses. Proses untuk membangun Bandung sebagai Smart City membutuhkan
waktu lima tahun ke depan. Saat ini pemerintah kota sedang melakukan kajian
untuk mempersiapkan Smart City.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu membangun enam unsur dimensi dari Smart City yaitu:
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu membangun enam unsur dimensi dari Smart City yaitu:
1. Ekonomi
Pintar (Smart Economi)
Smart
Economy atau ekonomi cerdas mencakup inovasi dan persaingan, jika semakin
banyak inovasi-inovasi baru yang dikembangkan maka akan menambah peluang usaha
baru dan meningkatkan persaingan pasar usaha/modal.
2. Lingkungan
Pintar (Smart Environment)
Smart
mobility termasuk pada transportasi dan pembangunan infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur diwujudkan melalui penguatan system perencanaan
infrastruktur kota, pengembangan aliran sungai, peningkatan kualitas dan
kuantitas air bersih, pengembangan system transportasi, pengembangan perumahan
dan permukiman, dan peningkatan konsistensi pengendalian pembangunan
infrastruktur.
3. Mobilitas
Pintar (Smart Mobility)
Lingkungan
pintar berarti lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber
daya, keindahan fisik maupun non fisik, visual maupun tidak,bagi masyarakat dan
public. Menurut undang-undang tentang penataan ruang, mensyaratkan 30 % lahan
perkotaan harus difungsikan untuk ruang terbuka hijau baik privat maupun
public. Lingkungan yang bersih tertata merupakan contoh dari penerapan
lingkungan yang pintar.
4. Masyarakat
Pintar (Smart People)
Pembangunan
senantiasa membutuhkan modal, baik modal ekonomi (economic capital), modal
manusia (human capital) maupun modal sosial (social capital). Kemudahan akses
modal dan pelatihan-pelatihan bagi UMKM dapat meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan mereka dalam mengembangkan usahanya.
5. Kehidupan
Pintar (Smart Living)
Berbudaya,
berarti bahwa manusia memiliki kualitas hidup yang terukur (budaya). Kualitas
hidup tersebut bersifat dinamis, dalam artian selalu berusaha memperbaiki
dirinya sendiri. Pencapaian budaya pada manusia, secara langsung maupun tidak
langsung merupakan hasil dari pendidikan. Maka kualitas pendidikan yang baik
adalah jaminan atas kualitas budaya, dan atau budaya yang berkualitas merupakan
hasil dari pendidikan yang berkualitas.
6. Pemerintah
Pintar (Smart Governance)
Kunci
utama keberhasilan penyelengaraan pemerintahan adalah Good Governance. Yaitu
paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang
mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi,
partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas ditambah dengan
komitmen terhadap tegaknya nilai dan prinsip “desentralisasi, daya guna, hasil
guna, pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab, dan berdaya saing”.
Keenam
unsur tersebut merupakan suatu cara untuk mewujudkan Bandung sebagai kota yang
berbasis Smart City. Selain dari keenam unsur tersebut yang menjadi prioritas
untuk membangun Bandung Smart City yaitu penyesuaian penerapan IT di Kota
Bandung. Karena Smart City yang akan diterapkan di Kota Bandung menitikberatkan
pada pemanfaatan teknologi masa kini untuk meningkatkan pelayanan pada
masyarakat Kota Bandung.
C. Penerapan
Konsep Smart City di Kota Bandung
1. Telah
Terdapat 5000 Wifi Disetiap Ruang Public. Pengadaan Layanan Akses Internet
Di Ruang Terbuka Publik.
Ruang
terbuka publik di Bandung semakin banyak sesuai dengan proker walikota Bandung.
Fasilitas internet gratis di ruang terbuka publik akan menarik minat masyarakat
kota untuk berkunjung ke tempat tersebut. Salah satu ruang terbuka publik
tersebut adalah hadirnya taman di setiap sudut kota.
Dengan
demikian, fungsi taman sebagai ruang publik pun akan kembali dengan sendirinya.
Fasilitas serupa juga dibangun di tempat-tempat ibadah, seperti masjid, gereja
dan lainnya. Cara seperti ini akan memudahkan masyarakat dalam mengakses
internet meski sedang beribadah. Selain akses penyediaan akses internet di
ruang publik,
2. Aplikasi
Panic Button
Cara
kerja panic button ini, setelah diunduh dan di install di smartphone, pengguna
perlu terlebih dahulu mengisi data pribadi yang akurat disertakan dengan nomor
telepon orang terdekat yang bisa dihubungi. Dimana pengguna akan
teregister dengan nomor handphone dan dapat melaporkan apapun. Misalnya ada
begal, dia tinggal pencet tombol, lalu nanti pesan itu sampai di command
center.
Setelah
data dan aplikasi terpasang, pemohon bantuan harus memencet 3 kali tombol panik
di layar smartphone. Pemohon bantuan akan langsung terlacak di Bandung Command
Centre. Lalu polisi di command center akan segera mengirimkan petugas ke
lokasi. Kurang dari 3 menit, petugas akan langsung datang.
Selain memencet tombol ‘SOS’ sebanyak 3 kali dari layar ponsel, ke depan PT Telkom Indonesia juga menyediakan tombol khusus yang berfungsi sama. Tombol tersebut cukup dipasang di lubang audio. Tombol tambahan ini rencananya bakal dilempar ke pasaran dengan harga jual sekitar Rp 50.000. Panic button ini kerjasama dengan kepolisian, lebih fokus kepada keamanan. Sebelumnya data handphone diregistrasi terlebih dahulu.
3. Kartu
Bandung Pass atau Smart Card. Untuk meningkatkan pelayanan kepada warga,
pemerintah Kota Bandung akan meluncurkan Bandung Pass atau Smart Card. Kartu
multifungsi tersebut di antaranya bisa digunakan warga dalam bidang pendidikan,
kesehatan, dan kebutuhan hidup lainnya.
Sistem
diciptakan untuk mempercepat proses pelayanan Pemkot Bandung kepada masyarakat.
Kartu ini sangat multifungsi karena bisa digunakan untuk semua kebutuhan warga
seperti pendidikan dan kesehatan. Salah satunya bisa digunakan masyarakat untuk
membayar tarif trasportasi seperti angkot, bus, dan lainnya. Smart Card
didukung oleh lima bank lainnya, yakni Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Mega, Bank
BCA, dan Bank BRI. Tahap awal peluncuran Bandung Smart Card ini adalah
pengganti alat beberapa jenis pembayaran.
Salah
seorang warga saat menunjukan Bandung Smart Card. Kartu tersebut diluncurkan
sebagai upaya Pemkot Bandung mengurangi aktivitas transaksi tunai di
masyarakat.
Bandung
Smart Card merupakan salah satu dukungan kepada Kota Bandung untuk bisa menjadi
kota pintar (smart city). Bandung Smart Card baru bisa melayani pembayaran pada
electronic gate Trans Metro Bandung, mesin parkir elektronik, vending machine,
dan pembayaran di Alfamart.
4. Sistem
penilaian camat secara online, Ridwan Kamil sebagai Walikota Bandung memulai
inisiatif open government yang dapat diisi sendiri oleh warga kota.
5. Sistem
pelaporan masalah warga melalui SMS dan aplikasi mobile LAPOR, yang
difasilitasi oleh UKP4 (unit kerja di bawah Presiden RI).
6. Sistem
pengelolaan dana bantuan sosial (bansos) online yang lebih transparan; siapa
saja yang mengajukan, siapa saja penerimanya, dan untuk apa dana digunakan.
7. Aplikasi
banjir yang dapat memberikan informasi secara realtime, sehingga petugas di
lapangan dapat bekerja tanpa harus menunggu laporan dari masyarakat. Aplikasi
banjir ini terintegrasi dengan laporan cuaca. Debit air hujan dapat diukur di
suatu titik. Tinggal dipantau kalau sensor salurannya merah, berarti ada yang
tersumbat.
8. Pelayanan
public lewat jaringan sosial media seperti twitter
9. Setiap
dinas memiliki data digital
10. Smart
goverment dengan mengupgread sistem di pemerintahan dari paper ke paperless
dengan sistem informasi yang user friendly
11. Bandung
akan punya kota pintar yang akan dinamai Bandung Technopolis seluas 400 hektar.
Kota pintar di Gede Bage itu nantinya akan menjadi prototype penerapan smart
city di Indonesia
Semua
aplikasi tersebut dapat terus dipantau melalui ruangan Command Center yang
tengah disiapkan oleh Pemkot Bandung. Di ruangan tersebut, akan siaga tim
stakeholderterkait.
D. Bandung
Command Center, Langkah Menuju Smart City
Bandung
Command Center yang saat ini dimiliki oleh kota Bandung juga merupakan
kolaborasi dari berbagai pihak. Bandung Command Center merupakan hasil
kolaborasi antara pemerintah kota Bandung dengan IBM dan Lembaga Afiliasi
Penelitian Industri (LAPI) ITB.
Saat ini,
Bandung Command Center berfungsi sebagai pusat terkumpulnya data-data terkait
dengan kebutuhanBandung Smart City. Mulai dari SKPD, data dari masyarakat,
sampai data dari internal ke luar, akan dipusatkan di sini. Aplikasi Panic
Button Bandung juga terhubung langsung dengan Bandung Command Center.
Sebagai
salah satu penunjang misi menuju kota pintar (smart city) Pusat kendali Bandung
Command Centre menjadi unsur utama. Di instalasi canggih ini, terdapat dua
software dan aplikasi unggulan yakni Media Social Mapping dan Panic Button.
Wali Kota
Bandung Ridwan Kamil menjelaskan, Media Social Mapping merupakan software
canggih yang dihibahkan oleh pemerintah Norwegia sebagai uji coba. Piranti
lunak ini mampu menangkap segala macam percakapan warga di media sosial
facebook dan twitter yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik ataupun
keluhan-keluhan warga terkait dengan infrastruktur.
Mesin ini
bisa mengatract percakapan warga. Dihitung per wilayah per isu masalah. Jika
menklik isu macet akan muncul isu macet di kecamatan mana saja. Setelah
keluhan-keluhan warga terpetakan sesuai wilayah, Ridwan Kamil bisa langsung
mengambil keputusan. Pengalokasian bantuan sumber daya tidak dipukul rata, tapi
dijabarkan oleh mapping tadi sesuai pemetaan masalah. Pemkot Bandung mengolah
data dan mengambil keputusan manajemen yang akurat. Tanpa Social Media Mapping
ini kita hanya mengira-ngira atau menunggu warga complain.
E. Tujuan
Penerapan Konsep Smart City di Kota Bandung
Tujuan
penerapan Bandung Smart City ini adalah sebagai solusi dari berbagai
permasalahan kemacetan, fasilitas umum yang rusak, penumpukan sampah,
mengetahui kondisi tanah yang layak dijadikan lahan pertanian atau lahan
mendirikan bangunan.Dalam pertemuan acara Indosat ICT Conference 2.0
"smart ICT for Your Business Succes" yang dihadiri oleh Walikota
Bandung di Hotel ritz Carlton Pacific Place Jakarta. Ridwan Kamil menjelaskan
penerapan sistem Smart City bertujuan agar masyarakat bisa saling
terhubung, sedangkan dalam pemerintah memiliki kemampuan untuk IT.
Sejumlah
Langkah dilakukan oleh Ridwan Kamil sebagai Walikota Bandung, untuk mewujudkan
Smart City telah berjalan baik, yang bertujuan untuk meramaikan tempat publik
seperti taman dan tempat ibadah. Penerapan system Smart City di kota Bandung
sudah sewajarnya dilaksanakan, agar Kota Bandung bisa menjadi kota yang dikenal
di ASEAN bahkan Internasional sebagai kota berlabel Smart city dan bisa menjadi
langkah awal bahwa indonesia akan menjadi negara maju.
Untuk
menjadikan Bandung sebagai kota berlabel Smart city ini memang perlu
membutuhkan waktu dan biaya dalam pengembangannya. oleh karena itu, pemerintah
Kota Bandung bekerjasama dengan PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk yang
telah melakukan penandatanganan kerjasama antara Walikota Bandung,
general Manager telkom wilayah Jabar, Binuru, dan Direktur IT solution
Startegic Portopolio Telkom, Indra Utoyo.
F. Manfaat
Smart City
· Smart
City membuat kota lebih efisien dan layak huni
· Dengan
digulirkannya Smart City, maka diharapkan Kota Bandung bisa memiliki daya saing
tinggi. Sehingga secara otomatis, para investor akan berdatangan untuk
menanamkan modalnya di Kota Bandung.
· Konsep
smart city membuat layanan e-government dapat lebih cepat implikasinya kepada
masyarakat. Dengan begitu bisa meningkatkan produktivitas daerah atau daya
saing ekonomi
· Smart
city meningkatkan pelayanan kesehatan dan kesejahteran masyarakat
· Masyarakat
bisa saling terhubung sedangkan dalam pemerintah memiliki kemampuan untuk
IT
· Semua
perizinan akan dengan cepat dilayani seperti pajak, pendidikan dan kesehatan
G. Kelebihan
dan Kekurangan Bandung Smart City
Penerapan
konsep Bandung Smart City ini memiliki kelebihan yaitu, diantaranya adalahsegala
permasalahan kota mulai dari kemacetan, penumpukan sampah, jalan rusak, keadaan
kontur tanah suatu daerah, dan lainnya dapat secara real time diketahui
dan dicari solusi terbaiknya dengan cepat, masyarakatnya bisa saling
terhubung, serta pemerintah dapat memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan
mengatur kehidupan warganya dengan bantuan Informasi dan Teknologi.
Bandung
yang sejak awal memiliki potensi perekonomian di bidang jasa dan merupakan
pusat bakat dibidang kreatif serta IT (informasi Teknologi) diharapkan
(dengan keberadaan Sistem Smart City ) dapat mempunyai kawasan internet yang
stabil di pemerintah kota, sambungan internet yang murah di kawasan strategis,
serta meningkatnya komunikasi paperless.
Namun
penerapan konsep Bandung Smart City juga memiliki beberapa kekurangan yang
diharapkan nantinya dapat diatasi agar pengembangan konsep Bandung Smart City
dapat berjalan dengan optimal, kekurangan tersebut diantaranya yaitu seperti
pada aplikasi mobile Panic Button dalam pelaksanaannya belum ada yang
benar-benar nyata, kebanyakan hanya ingin mecoba-coba saja, dan petugas
yang merespons panggilan pannic button ini juga tidak beroperasi 24 jam.
7. Bandung Command Center (BCC)
Bandung
Command Center (BCC) adalah sebuah gagasan dari Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
sebagai salah satu upaya menjadikan Bandung sebagai kota cerdas dengan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi . Di samping BCC ini bertujuan
mewujudkan tata kelola pemerintahan, juga untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik yang baik.
Command Center adalah sebuah sistem
dimana pengawasan kota cukup hanya dengan menatap layar komputer dan
pengoperasiannya dilakukan oleh ahli-ahli teknologi komputer, atau sebagai gambaran
seperti yang terdapat di film – film Hollywood macam Star Trek . Sementara
untuk mengakses info kota, user/masyarakat cukup menggunakan komputer atau
gadget yang terintegarsi ke internet.
Dalam Command Center tersebut terdapat
banyak aplikasi yang bisa memonitor keadaan Bandung. Di dalamnya ada data
cuaca, peta, video feed, special vehicles location, video analisis dan
sebagainya. Sebagai penunjang, di 80 titik di Kota Bandung akan dipasang CCTV
dan 50 kendaraan akan dipasang GPS. Rekaman-rekaman CCTV tersebut nantinya akan
dianalisis lebih detil sehingga timbul notifikasi sesuai kebutuhan.
Fungsi dari Command Center sendiri
adalah untuk menyempurnakan pelayanan publik keluar, dan mempermudah
pelayanan kedalam yakni manajemen pengambilan keputusan cepat. Untuk pelayanan
publik, seluruh pelayanan publik di kota Bandung dapat diakses dengan mudah
dengan teknologi yang canggih. Seperti mengurus KTP, mengecek perizinan, hingga
memonitor kemacetan atau banjir bisa dilakukan pengawasan dan penyebaran
informasi secara realtime. Command center ini, akan menjadi pusat data
informasi dari seluruh instansi di lingkungan Pemkot Bandung.
Untuk membangun proyek IT ini, Pemkot Bandung
mencicil dulu sepertiga dari target software 100%. Jika dibandingkan, Singapura
mempunyai 1.600 online service, sementara Kota Bandung target 2015 jumlah nya
150.
sumber:
http://www.infobdg.com/v2/bandung-command-center-ruang-kontrol-ala-film-star-trek/
http://sriyanthigeg.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-keuntungan-kerugian-e.html
https://bpptik.kominfo.go.id/2016/09/09/2190/inilah-peringkat-e-government-indonesia-berdasarkan-survei-pbb-2016/
https://risdahidayanti20.wordpress.com/2013/03/21/pengertian-e-goverment-manfaat-dan-contoh-e-government-yang-ada-di-indonesia/
https://miratanias.wordpress.com/2014/04/06/sepuluh-negara-dengan-indeks-e-government-tertinggi-bagian-i/
http://www.detiknas.go.id/2016/11/11/tahukah-kamu-provinsi-dengan-e-government-terbaik/
http://bandung.bisnis.com/read/20161022/82444/562492/jabar-cyber-province-siap-diusung-jadi-basis-layananan-publik
https://www.researchgate.net/publication/296686571_Pengembangan_Jabar_Cyber_Province_sebagai_Media_Informasi_dan_Komunikasi
http://bandung.bisnis.com/read/20161022/82444/562492/jabar-cyber-province-siap-diusung-jadi-basis-layananan-publik
https://www.researchgate.net/publication/296686571_Pengembangan_Jabar_Cyber_Province_sebagai_Media_Informasi_dan_Komunikasi
bagus kak blog nyaaa :D
BalasHapus